CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Friday 22 February 2008

di kelas Pengolahan Bahasa Alami, gw boring banget... GImana gak bb (boring banget) cowok cuman 4 orang, cewek cuman 6 orang, kapasitas kelas 70 orang, dah gitu kita belajar tentang S-P-O-K.. sumpah pelajaran jadul banget ini dah gak ter-save lagi di memori otak gw yang terbatas ini, entah waktu kapan gw nge-delete, udah gak ingat lagi..
Iseng2 gw nulis cerita tentang...

"Heri Puser and the sate bertuah"..

di malam yang dingin,dan berbintang kecil di langit yang hitam, terlihat sesosok eyang" dengan janggut panjang hingga menyentuh udelnya. sosok itu terlihat menggunakan jubah" hingga menutupi ujung kakinya, berjalan" mengitari Privat Street no.13. tanp sepengatehuan si kakek, tiga orang satpam yang berjaga di privat Street itu sudah mengintai.
Tiba" saja ketig orang satpam itu terdiam dan tak bergerak. sang kakek mengetahui kejadian itu dan melihat melalui kacamata berbentung bintangnya. sang kakek mandapati tiga orang satpam mulutnya sedang di bungkem sama buah tomat dan badanya kaku terkena kutukan rambupengikat badan.
Dilihatnya di sekeliling siapa sosok yang telah memberi satpam itu ktukan,tidak ada seorang pun kecuali se-ekor bebek dengan tanda kaca mata di sekekliling matanya.
"prof.Menerva Mek Koganal, aku mengenali dari wujud transfigurasi mu" si kakek tersenyum
Tiba" saja bebek tadi berubah wujud menjadi manusia dengan menggunakan kaca mata yang sama seperti tanda melingkar di mata si bebek. seorang wanita penyihir berbaju hitam dengan topi penyihir yang meruncing kebelakang, telah hadir di dalam pos satpam emngantikan wujud sang bebek.
"mereka hendak memanggang aku" si wanita penyihir itu melihat tajam ke mata satpam yang tidak dapat bergerak lagi.
Si kakek mangacungkan tongktanya ke arah satpam dan mengoyangkannya, serentak tongkat itu mengeluarkan cahaya yang mengarah kepada tiga orang satpam.
"mantra penghapus memori sementara Menerva" ucap si kakek dengan senyumnya yang khas.
"dan ini,mantra pembius" sambungnya. tongkat itu membesar seperti hendak mengeluarkan bom dari ujungnya.
"TOOKK...!!!TOK...!!!TOK...." suara memecah keheningan malam, tongkat yang telah membesar seperti tongkat base ball itu berhasil membuat pingsan ke tiga orang satpam
"mengagumkan prof., sungguh mantra yang sangat luar biasa" Puji penyihir wanita itu.

Tak lama suara mesin sepeda motor menggelegar di heningnya malam, seorang yang bertubuh besar melangkah ke arah penyihir tersebut.
"hanya itu dan ini yang tersisa" ucap si raksasa menunjuk sepeda motor dan melihatkan seorang bayi yang berada panas di pelukan ketek-nya.

...bersambung....

0 comments: